Materi Dasar Rescue

Diposting oleh Pecinta Alam on Rabu, 15 November 2017

Pecinta Alam - SEARCH AND RESCUE
Search and rescue (SAR) adalah kegiatan dan usaha mencari, menolong, dan
menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi
bahaya dalam musibah-musibah seperti pelayaran, penerbangan dan bencana . Istilah
SAR telah digunakan secara internasional tak heran jika sudah sangat mendunia sehingga
menjadi tidak asing bagi orang di belahan dunia manapun tidak terkecuali di Indonesia.
Operasi SAR dilaksanakan tidak hanya pada daerah dengan medan berat seperti di
laut, hutan, gurun pasir, tapi juga dilaksanakan di daerah perkotaan. Operasi SAR
seharusnya dilakuan oleh personal yang memiliki ketrampilan dan teknik untuk tidak
membahayakan tim penolongnya sendiri maupun korbannya. Operasi SAR dilaksanakan
terhadap musibah penerbangan seperti pesawat jatuh, mendarat darurat dan lain-lain,
sementara pada musibah pelayaran bila terjadi kapal tenggelam, terbakar, tabrakan,
kandas dan lain-lain. Demikian juga terhadal adanya musibah lainnya seperti kebakaran,
gedung runtuh, kecelakaan kereta api dan lain-lain.
Unsur-unsur SAR
Dalam kegiatan SAR ada 4 unsur yang bisa dijadikan penentu keterampilan yang
dibutuhkan sebagai penunjang suksesnya suatu tim sar dalam melakukan operasinya,
yaitu :

1. Lokasi : kemampuan untuk menentukan lokasi korban. Hal ini memerlukan
pengetahuan menangani data peristiwa, keadaan korban, keadaan medan dan
lainnya.
2. Mencapai : kemampuan untuk mencapai korban. Hal ii memerlukan keterampilan
mendaki gunung, rock climbing, cara hidup di alam bebas, peta, kompas,
membaca jejak, dan lainnya
3. Stabilisasi : kemampuan untuk menentramkan korban dalam hal ini mutlak
diperlukan pengetahuan P3K, gawat darurat dan lainnya.
4. Evakuasi : kemampuan membawa korban. Hal ini memerlukan keterampilan
seperti halnya “Mencapai”.
Tahapan SAR
Ada beberapa tahapan SAR, Yaitu :
1. tahapan keragu-raguan, sadar bahwa keadaan darurat telah terjadi.
2. tahapan kesiapan, melaksanakan segla sesuatunya sebagai tanggapan terhadap
suatu kecelakaan, termasuk juga menadpatkan segala informasi mengenai korban.
3. tahapan perencanaan, pembuatan rencana yang efektif dan segala koordinasi yang
diperlukan
4. tahapan operasi, seluruh unit bertugas hingga misi SAR dinyatakan selesai
5. tahapan laporan, terakhir membuat laporan mengenai misi SAR yang telah
dilaksanakan.
Pencarain pada perasi SAR
Berikut adalah beberapa pola teknis pencarian pada operasi SAR. Hanya sebagain teknik
yang dibahas di sini, yaitu :
1. Track (T)
• Pola ini dipakai jika orang yang dinyatakan hilang dari jalur perjalanan yang
direncanakan akan dilewatinya merupakan satu-satunya informasi yang ada.
• Selalu dianggap bahwa sasaran (korban) masih disekitar atau dekat dengan
garis rute
Pola Track
2. Paralel (P)
• Daerah pencarian cukup luas dan medannya cukup datar
• Hanya mempunyai posisi duga
• Sangat baik untuk daerah pencarian yang berbetuk segi empat.
Pola Paralel
3. Creeping (C)
• Daerah pencarian sempit, panjang dan kondisinya cukup rata serta datar.
• Kalau di pegunungan gunung, regu pencari dengan ola ini kan turun kejurangjurang
atau dataran yang lebih rendah.
Pola Creeping
4. Square (SQ)
• Biasanya digunakan pada daerah yang datar
• Dengan pola ini perhitungan posisi juga harus merupakan kemungkinan yang
tepat
• Pembelokan tidak sembarangan, tetapi dengan perhitungan
C
D
A B
Pola Square
5. Sector (S)
• Lokasi atau posisi diketahui
• Daerah yang disari tidak luas
• Daerah pencarian berbentuk lingkaran
• Rute regu pencarian berbentuk segitiga sama sisi
Pola Sector
6. Contour (CT)
• Digunakan di bukit-bukit.
• Pencarian selalu dimulai dari puncak tertinggi
7. Barrier (B)
• Digunakan dengan hanya menunggu atau mencegat dengan perhitungan yang
pasti bahwa survivor akan lewat dengan melihat keadaaan lingkungan.
• Digunakan jika regu pencari dan penyelamat tidak bisa mendekati tempat
yang terkena musibah
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pola pencarian
Dari sekian banyak pola pencarian, anda harus memilih yang paling tepat. Pemilihan
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ;
• Ketepatan posisi survivor
• Luas dan bentuk daerah pencarian
• Jumlah dan jenis unit rescue yang tersedia
• Cuaca di dan ke daerah pencarian
• Jarak basecamp unit rescue ke lokasi musibah
• Kemampuan peralatan bantu navigasi di daerah kejadian
• Ukuran sukar dan mudahnya sasaran yang diketahui
• Keefektifan taktik yang dipilih
• Medan di daerah kejadian
• Dukungan logistik ke daerah pencarian
Taktik pencarian
Taktik pencarian dapat bervariasi, tergantung pada situasi tertentu. Secara umum hal itu
tercakup dalam lima metode pencarian, yaitu :
1. Taktik pendahuluan
Merupakan usaha-usaha untuk mendapatkan informasi awal, mengoordinir reguregu
pencari, membentuk pos pengendali, perencanaan, pencarian awal, dsb
2. Taktik Pembatasan
Menciptakan, membentuk garis lintas (perimeter) untuk mengurung korban dalam
area pencarian
3. Taktik Pendeteksian
Pemeriksaan terhadap tempat potensial dan juga menggunakan pencarian
potensial. Pada area tersebut diperhitungkan, ditemukannya korban ataupun jejak
atau segala sesuatu yang tercecer yang ditinggalkan korban
4. Taktik pelacakan
Melacak jejak atau sesuatu yang ditinggalkan korban, biasanya pelacakan ini
dilakukan dengan anjing pelacak atau orang yang terlatih mencari dan membaca
jejak
5. Taktik evakuasi
Memberikan perawatan dan membawa korban untuk perawatan yang lebih lanjut
jika diperlukan.
More aboutMateri Dasar Rescue

10 Film Petualangan wajib nonton

Diposting oleh Pecinta Alam on Kamis, 19 Oktober 2017

Pecinta Alam -
1. SHERPAS’S
SF 1 menunjukkan dengan “sherpa – pahlawan sejati di Everest,” sebuah film dokumenter tiga-bagian tentang ekspedisi yang sangat istimewa di Gunung Everest.
Lokal sherpa Nepal dan memfilmkan realitas sherpa dan, karenanya, satu perspektif mereka sendiri, sedangkan SF-reporter mengawasi seluruh perusahaan. Terkemuka kerjasama antar produsen adalah Frank Senn (SF Doku) dan Hari Thapa (Nepal) bekerjasama dengan Otto C. Honegger.
2. FARTHER THAT EYE CAN SEE
Direktur dan sinematografer Michael Brown. HDTV difilmkan di tahun 2001. Rilis tahun 2003. 75 menit. dokumenter ini pendaki buta kronik Erik Weihenmayer pada pendakian bersejarah di Gunung Everest pada tahun 2001. Sembilan belas dari 21 anggota tim berhasil ke puncak, paling dari satu tim untuk mencapai puncak Everest dalam satu hari, termasuk orang tertua (pada saat itu) pada 64 tahun.
Film dibuka dengan persiapan Erik di rumah, Kathmandu, deskripsi yang sangat baik dari perjalanan ke Base Camp, diikuti dengan perpisahan penuh air mata dengan nya Ayah. Ketika Eric melakukan perjalanan pertamanya 13-jam melalui Icefall Khumbi, Anda merasa kebutaan saat ia sangat lambat berjalan di sekelompok tangga diperpanjang, kadang-kadang berusaha untuk menempatkan kakinya sisi tangga ke ruang atas jurang yang menganga. kru-Nya harus mata – hati-hati! Eric tekad dan keterampilan mountaineering, dengan dukungan dari timnya, memungkinkan dia ke puncak pada pukul 10:00 pagi pada tanggal 25 Mei 2001.
More about10 Film Petualangan wajib nonton

Daftar Gunung Tertinggi di Indonesia

Diposting oleh Pecinta Alam on Selasa, 17 Oktober 2017

Pecinta Alam -
Gunung Wetar Memiliki Tinggi 5.282 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Jaya/Ngapulu Memiliki Tinggi 5.030 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Api Memiliki Tinggi 5.000 meter Berada di Propinsi Pulau Sangir
Gunung Dwikora Memiliki Tinggi 4.750 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Trikora Memiliki Tinggi 4.750 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Mandala Memiliki Tinggi 4.700 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Wurlali Memiliki Tinggi 4.668 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Yamin Memiliki Tinggi 4.595 meter Berada di Propinsi Papua

Gunung Laworkawra Memiliki Tinggi 4.481 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Leuser Memiliki Tinggi 4.446 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Serawema Memiliki Tinggi 4.355 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Legatala Memiliki Tinggi 4.241 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Nieuwerkerk Memiliki Tinggi 4.185 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Derabaro Memiliki Tinggi 4.150 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Kerinci Memiliki Tinggi 3.800 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Batutara Memiliki Tinggi 3.750 meter Berada di Propinsi NTT
Gunung Rinjani Memiliki Tinggi 3.726 meter Berada di Propinsi Lombok
Gunung Mahameru Memiliki Tinggi 3.676 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Semeru Memiliki Tinggi 3.676 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Anuan Memiliki Tinggi 3.673 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Rantemado Memiliki Tinggi 3.445 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Slamet Memiliki Tinggi 3.418 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Sumbing Memiliki Tinggi 3.371 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Yaramamafaka Memiliki Tinggi 3.370 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Arjuna Memiliki Tinggi 3.339 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Raung Memiliki Tinggi 3.332 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Awu Memiliki Tinggi 3.330 meter Berada di Propinsi Sulawesi Utara
Gunung Kulawi Memiliki Tinggi 3.311 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Lawu Memiliki Tinggi 3.265 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Sonjo Memiliki Tinggi 3.225 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Welirang Memiliki Tinggi 3.166 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Dempo Memiliki Tinggi 3.159 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Agung Memiliki Tinggi 3.142 meter Berada di Propinsi Bali
Gunung Merbabu Memiliki Tinggi 3.142 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Argopuro Memiliki Tinggi 3.088 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Redoura Memiliki Tinggi 3.083 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Mueajan Memiliki Tinggi 3.079 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Cireme Memiliki Tinggi 3.078 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Gandadinata Memiliki Tinggi 3.074 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Bandahara Memiliki Tinggi 3.030 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Panet sagu Memiliki Tinggi 3.019 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Pangrango Memiliki Tinggi 3.019 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Binaiya Memiliki Tinggi 3.019 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Balease Memiliki Tinggi 3.016 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Abong-abong Memiliki Tinggi 3.015 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Kwoko Memiliki Tinggi 3.000 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Gede Memiliki Tinggi 2.958 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Suket Memiliki Tinggi 2.950 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Kambuno Memiliki Tinggi 2.950 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Kondo Memiliki Tinggi 2.947 meter Berada di Propinsi NTB
Gunung Arfak Memiliki Tinggi 2.940 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Masurai Memiliki Tinggi 2.935 meter Berada di Propinsi Jambi
Gunung Merapi Memiliki Tinggi 2.914 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Talakmau Memiliki Tinggi 2.912 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Pasaman Memiliki Tinggi 2.900 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Marapai Memiliki Tinggi 2.891 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Tolondokalaud Memiliki Tinggi 2.884 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Seblat Memiliki Tinggi 2.883 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Singgalang Memiliki Tinggi 2.877 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Lampobatang Memiliki Tinggi 2.871 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Butak Memiliki Tinggi 2.868 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Tambora Memiliki Tinggi 2.851 meter Berada di Propinsi NTB
Gunung Bateekeubeu Memiliki Tinggi 2.840 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Cikurai Memiliki Tinggi 2.821 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Patah Memiliki Tinggi 2.817 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Merapi Memiliki Tinggi 2.800 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Mengkoka Memiliki Tinggi 2.790 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tenggara
Gunung Bapagat Memiliki Tinggi 2.732 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Gamalama Memiliki Tinggi 2.700 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Karangetung Memiliki Tinggi 2.700 meter Berada di Propinsi Sulawesi Utara
Gunung Pantai Cermin Memiliki Tinggi 2.690 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Togwomeri Memiliki Tinggi 2.680 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Bumi Geureudong Memiliki Tinggi 2.670 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Sinajai Memiliki Tinggi 2.669 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Papandayan Memiliki Tinggi 2.665 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Kabinturu Memiliki Tinggi 2.655 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Kawi Memiliki Tinggi 2.651 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Paroreang Memiliki Tinggi 2.616 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Bumi Telong Memiliki Tinggi 2.600 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Talang Memiliki Tinggi 2.597 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Geureudong Memiliki Tinggi 2.590 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Perahu Memiliki Tinggi 2.565 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Ogoamas Memiliki Tinggi 2.565 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Mad Memiliki Tinggi 2.552 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Tanamatua Memiliki Tinggi 2.543 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Perkison Memiliki Tinggi 2.532 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Liman Memiliki Tinggi 2.512 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Colo Memiliki Tinggi 2.509 meter Berada di Propinsi Sulawesi Utara
Gunung Rerekautimdu Memiliki Tinggi 2.508 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Sumbing Memiliki Tinggi 2.507 meter Berada di Propinsi Jambi
Gunung Tangga Memiliki Tinggi 2.500 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Jambangan Memiliki Tinggi 2.482 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Lompopana Memiliki Tinggi 2.480 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Gadang Memiliki Tinggi 2.466 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Sibuatan Memiliki Tinggi 2.457 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Lambuno Memiliki Tinggi 2.443 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Malino Memiliki Tinggi 2.443 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Tandiket Memiliki Tinggi 2.438 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Patuha Memiliki Tinggi 2.434 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Kapaladmada Memiliki Tinggi 2.429 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Tambusisi Memiliki Tinggi 2.422 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Sinabung Memiliki Tinggi 2.412 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Ranakah Memiliki Tinggi 2.400 meter Berada di Propinsi NTT
Gunung Butumpu Memiliki Tinggi 2.400 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Tumpu Memiliki Tinggi 2.400 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Bromo Memiliki Tinggi 2.392 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Ulumasen Memiliki Tinggi 2.390 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Bismo Memiliki Tinggi 2.365 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Nokilalaki Memiliki Tinggi 2.355 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Nangi Memiliki Tinggi 2.330 meter Berada di Propinsi NTB
Gunung Malabar Memiliki Tinggi 2.321 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Pekawa Memiliki Tinggi 2.314 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Daku Memiliki Tinggi 2.304 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Dampal Memiliki Tinggi 2.304 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Sihabuhabu Memiliki Tinggi 2.300 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Anjasmoro Memiliki Tinggi 2.282 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Maruwali Memiliki Tinggi 2.280 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Bukitraya Memiliki Tinggi 2.278 meter Berada di Propinsi Kalimantan Barat
Gunung Batukau Memiliki Tinggi 2.276 meter Berada di Propinsi Bali
Gunung Maitang Memiliki Tinggi 2.262 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Dali Memiliki Tinggi 2.253 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Guntur Memiliki Tinggi 2.249 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Cemarakuning Memiliki Tinggi 2.248 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Inerie Memiliki Tinggi 2.245 meter Berada di Propinsi Pulau Flores
Gunung Liangpran Memiliki Tinggi 2.240 meter Berada di Propinsi Kalimantan Timur
Gunung Lumut Memiliki Tinggi 2.234 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Besagi Memiliki Tinggi 2.232 meter Berada di Propinsi Sumatra Selatan
Gunung Towengkeli Memiliki Tinggi 2.229 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Runcing Memiliki Tinggi 2.221 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Salak Memiliki Tinggi 2.211 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Gentilomatinan Memiliki Tinggi 2.207 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Tentolomatinan Memiliki Tinggi 2.207 meter Berada di Propinsi Sulawesi Utara
Gunung Bukittunggul Memiliki Tinggi 2.203 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Telaga Bodas Memiliki Tinggi 2.201 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Sipoimcim Memiliki Tinggi 2.199 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Argomayang Memiliki Tinggi 2.198 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Ophir Memiliki Tinggi 2.191 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Tinombala Memiliki Tinggi 2.183 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Kancana Memiliki Tinggi 2.182 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Wayang Memiliki Tinggi 2.181 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Rogojembangan Memiliki Tinggi 2.177 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Kalau Memiliki Tinggi 2.171 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Wilis Memiliki Tinggi 2.169 meter Berada di Propinsi Jawa TImur
Gunung Galunggung Memiliki Tinggi 2.168 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Harun Memiliki Tinggi 2.160 meter Berada di Propinsi Kalimantan Timur
Gunung Abang Memiliki Tinggi 2.152 meter Berada di Propinsi Bali
Gunung Sundoro Memiliki Tinggi 2.151 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Sorik Merapi Memiliki Tinggi 2.145 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Ebulolobo Memiliki Tinggi 2.123 meter Berada di Propinsi NTB
Gunung Tangkitlebak Memiliki Tinggi 2.115 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Sibela Memiliki Tinggi 2.111 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Tinjaulaut Memiliki Tinggi 2.105 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Tanggamas Memiliki Tinggi 2.102 meter Berada di Propinsi Lampung
Gunung Sidole Memiliki Tinggi 2.099 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Catur Memiliki Tinggi 2.098 meter Berada di Propinsi Bali
Gunung Sibayak Memiliki Tinggi 2.094 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Sangiang Memiliki Tinggi 2.087 meter Berada di Propinsi Bali
Gunung Tangkuban Perahu Memiliki Tinggi 2.084 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Masigit Memiliki Tinggi 2.078 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Keknemo Memiliki Tinggi 2.070 meter Berada di Propinsi NTT
Gunung Boliohutu Memiliki Tinggi 2.065 meter Berada di Propinsi Sulawesi Utara
Gunung Burangrong Memiliki Tinggi 2.064 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Windu Memiliki Tinggi 2.054 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Ungaran Memiliki Tinggi 2.050 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Gedang Memiliki Tinggi 2.050 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Tilu Memiliki Tinggi 2.040 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Salai Memiliki Tinggi 2.040 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Panjang Memiliki Tinggi 2.023 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Gawalisi Memiliki Tinggi 2.023 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Klabat Memiliki Tinggi 2.022 meter Berada di Propinsi Sulawesi Utara
Gunung Dingin Memiliki Tinggi 2.020 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Segama Memiliki Tinggi 2.015 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Tampunanjing Memiliki Tinggi 2.008 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Watuwila Memiliki Tinggi 2.000 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tenggara
Gunung Kelud Memiliki Tinggi 1.731 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Batur Memiliki Tinggi 1.717 meter Berada di Propinsi Bali
Gunung Kalimutu Memiliki Tinggi 1.640 meter Berada di Propinsi NTB
Gunung Muria Memiliki Tinggi 1.602 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Bateemecica Memiliki Tinggi 1.140 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Krakatau Memiliki Tinggi 913 meter Berada di Propinsi Lampung
More aboutDaftar Gunung Tertinggi di Indonesia

Teknik Dan Sandi Komunikasi Radio Pecinta Alam

Diposting oleh Pecinta Alam on Jumat, 13 Oktober 2017

Pecinta Alam Komunikasi dengan menggunakan frekuensi radio bukan hanya sekedar hoby melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana pada berbagai kegiatan. Pada dasarnya ber Komunikasi menggunakan alat elektronik berupa Handy Talky ( HT ) maupun Rig yang menggunakan band frekuensi HF, VHF dan UHF tentu saja kita harus mengenali cara meng Opersikan alat itu sendiri apapun merk produknya. Pengenalan instrument radio/perangkat komunikasi harus dipelajari terlebih dahulu oleh pemilik radio komunikasi baik melalui buku petunjuk masing-masing produk maupun secara lisan dengan seseorang yang sudah paham pengoperasian radio/perangkat komunikasi. Ketika kita akan melakukan hubungan komunikasi pada suatu kegiatan terlebih dahulu diperhatikan kanal frekuensi yang digunakan kegiatan, untuk itu agar tidak terjadi penggunaan frekuensi yang sama serta pada wilayah yang sama pula maka libatkanlah organisasi komunikasi yang telah ditunjuk Pemerintah guna dapat memberikan saran dan arahan yang benar di dalam penggunaan kanal frekuensi. Sehingga tidak terkesan menggunakan frekuensi seenaknya saja, paling tidak dapat memberikan bimbingan tentang cara menggunakan frekuensi secara benar serta tidak merugikan pengguna frekuensi lain.


Ada beberapa langkah persiapan komunikasi suatu kegiatan adalah sebagai berikut :
1.Pastikan perangkat komunikasi anda dalam kondisi baik siap on line :
- Antena terpasang
- Baterry terpasang dan siap pakai
2. Tentukan dan pastikan kanal frekuensi yang akan digunakan benar-benar kosong
3. Tentukan nama panggilan baik perseorangan maupun kelompok pada suatu kegiatan
4. Bawalah dan siapkan ATK sebelum kegiatan komunikasi dimulai
5. Persiapkan personil yang siap, tanggap dan bertanggung jawab
6. Selalu koordinasi apabila ditemukan kasus kegiatan

Berikut Sandi Sandi komunikasi yang biasa dipakai oleh orang-orang RAPI, ORARI dan Juga kepolisian.


RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA
KODE 10 (SEPULUH) KOMUNIKASI RADIO
10 – 1 PENERIMAAN BURUK 10 – 49 TITIK PERTEMUAN DI…..
10 – 2 PENERIMAAN BAIK 10 – 50 BREAK,HRP KOSONGKAN KANAL
10 – 3 BERHENTI MENGUDARA 10 – 57 KESULITAN BATERAI
10 – 4 BENAR/DAPAT DIMENGERTI 10 – 59 MEMBUTUHKAN MONITOR
10 – 5 PESAN UNTUK DISAMPAIKAN 10 – 60 APA ADA PESAN SELANJUTNYA
10 – 6 SEDANG SIBUK KECUALI ADA TRAFIC 10 – 61 JALAN TDK BISA DILEWATI
10 – 7 ADA KERUSAKAN/TDK MENGUDARA 10 – 62 TDK DIMENGERTI, HRP VIA TLP
10 – 8 DPT MENGUDARA/TIDAK RUSAK 10 – 63 PEKERJAAN DILANJUTKAN DI….
10 – 9 PESAN AGAR DIULANG 10 – 64 PEKERJAAN TLH SELESAI
10 – 10 PENYAMPAIAN BERITA SELESAI 10 – 65 MENUNGGU BRT SELANJUTNYA
10 – 11 BICARA TERLALU CEPAT 10 – 67 SEMUA UNIT SIAP/SETUJU
10 – 12 MENGUNDURKSN DIRI/ADA TAMU 10 – 68 PERTEMUAN DENGAN CARA…
10 – 13 KEADAAN CUACA/JALAN 10 – 69 PESAN TELAH DITERIMA
10 – 14 INFORMASI 10 – 70 ADA KEBAKARAN DI …..
10 – 15 INFORMASI SDH DISAMPAIKAN 10 – 71 PERANGKAT YANG DIGUNAKAN
10 – 16 HARAP DIJEMPUT/DIAMBIL PADA 10 – 72 MENANTI PENGARAHAN
10 – 17 ADA URUSAN PENTING/URGENT 10 – 73 KURANGI KECEPATAN PADA…..
10 – 18 ADA SESUATU UNTUK KITA 10 – 74 TIDAK/NEGATIP
10 – 19 BUKAN UNTUK KITA, KEMBALIKAN 10 – 75 PENYEBAB GANGGUAN
10 – 20 LOKASI TRANSMIT 10 – 76 DALAM PERJALANAN KE…..
10 – 21 HUBUNGAN VIA TELPON 10 – 77 BELUM/TDK MENHUBUNGI
10 – 22 AGAR MELAPOR KE ….. 10 – 81 TOLONG PESANKAN KMR HOTEL
10 – 23 STAND BY/MONITOR & MENUNGGU 10 – 82 PESAN KAMAR UNTUK…..
10 – 24 SELESAI MELAKSANAKAN TUGAS 10 – 83 PERLENGKAPAN CADANGAN
10 – 25 DAPAT MENGHUBUNGI …..? 10 – 84 NOMOR TELEPON SAYA
10 – 26 INFO TERAKHIR KRNG DIPERHTKAN 10 – 85 ALAMAT SAYA DI …..
10 – 27 PINDAH KE KANAL 10 – 86 NOPOL KENDARAAN
10 – 28 IDENTITAS/CALL SIGN 10 – 89 BUTUH MONTIR RADIO DI…..
10 – 29 WAKTU U/ HUB TELAH HABIS 10 – 90 MENDAPAT GANGGUAN TV (SPLETER)
10 – 30 TIDAK MENTAATI PERATURAN 10 – 91 AGAR BICARA DEKAT MIC
10 – 31 SISTEM ANTENNA 10 – 92 PERANGKAT PERLU DI TUNE-UP
10 – 32 RADIO CHECK/REPORT RST 10 – 93 CHEK KETEPATAN FREKUENSI
10 – 33 KEADAAN DARURAT/KECELAKAAN 10 – 94 BICARA PANJANG
10 – 34 ADA KERUSAKAN, MOHON BANTUAN 10 – 95 TRANSMIT SELAMA 5 DETIK
10 – 35 INFORMASI RAHASIA 10 – 96 JAMMER
10 – 36 PUKUL BERAPA SEKARANG 10 – 97 TES JARUM SIGNAL PERANGKAT
10 – 37 PERLU MOBIL DEREK DI ..… 10 – 98 PULANG KEMBALI DR TUGAS
10 – 38 PERLU AMBULANCE DI….. 10 – 99 TUGAS SELESAI SEMUA SLMAT
10 – 39 PESAN ANDA TELAH DISAMPAIKAN 10 – 100 PERLU KE KAMAR MANDI
10 – 40 PERLU DOKTER DI ….. 10 – 200 PERLU BANTUAN POL DI …..
10 – 41 SILAHKAN PINDAH KANAL 10 – 300 PERLU PMD KEBAKARAN DI …
10 – 42 ADA KECELAKAAN DI….. 10 – 400 PERLU BANTUAN TIBUM DI …
10 – 43 ADA KEMACETAN LALIN DI….. 10 – 500 PERLU BANTUAN PROV DI …
10 – 44 ADA PESAN UNTUK ANDA 10 – 600 PERLU BANTUAN GARNISUN DI..
10 – 45 DLM JANGKAUAN, HRP LAPOR 10 – 7(X) PERLU BANTUAN SAR DI …
10 – 46 PERLU BANTUAN MONTIR 10 – 8(X) PERLU BANTUAN PLN DI …
10 – 47 WAKTU BERANGKAT KIRA2 10 – 9(X) PERLU BANTUAN DI …..
10 – 48 WAKTU TIBA
51 SALAM KELUARGA
73 BEST REGARD
55 SALAM SEJAHTERA
88 LOVE AND KISSES

KODE UDARA POLISI
KOMANDO = KANTOR/POSKO TKP = TEMPAT KEJADIAN PERKARA.
PANGKALAN = RUMAH TKA = SITUASI AMAN TERKENDALI
TARUNA = BERITA/KEJADIAN TIKUS = PENCURI
KANDANG = GUDANG KOTAK BESI = KENDARAAN RODA EMPAT
KUDA BESI = KENDARAAN RODA dua GANTI KULIT = GANTI SHIFT
MERUMPUT = MAKAN ISI BENSIN = MINUM
1 -1 = HUB LWT TELEPON 1 – 2 = MENGHADAP POSKO
1 – 4 = HUB LWT HT 8 – 4 = TESTING RADIO.
8 – 1 = KOMUNIKASI KURANG JELAS 2 – 2 = TERJADI KEMACETAN
4 – 4 = KUALITAS SUARA BAIK 3 – 3 = TERJADI KECELAKAAN
6 – 1 = TERJADI PERAMPOKAN 6 – 2 = TERJADI PENCURIAN
6 – 3 = TERJADI PENGANIAYAAN 6 – 5 = TERJADI KEBAKARAN
6 – 7 = TERJADI DEMONSTRASI 8 – 6 = MENGERTI
8 -7 = DILAPORKAN KEPADA….. 8-1-0 = TDK MENGUDARA / OFF
8-1-1 = TERIMAKASIH DAN STANBY 8-1-3 = SELAMAT BERTUGAS
8-1-5 = KEADAAN CUACA 8-1-6 = JAM/WAKTU
10 – 2 = POSISI DIMANA 10 – 8 = TUJUAN KE….
BUTIR-BUTIR = ANGGOTA ANGIN ANGIN = DEMONSTRAN (PESERTANYA)
3-3-8 = PEMBUNUHAN 3-6-3 = PENCURIAN
8 – 8 = KETEMU LANGSUNG 2-8-5 = PEMERKOSAAN
3-6-5 = PERAMPOKAN 8-1-4 = PEMBICARAAN TERLALU CEPAT
8-1-9 = SITUASI SEMUT = PELAJAR
LALAT = MAHASISWA GAJAH = MOBIL BESAR / BUS
TIMOR LOMBOK PATI = TELEPON HALONG TIMUR = HT
KUPANG REMBANG = KENDARAAN KENDAL CEPU = KECAMATAN
REMBANG REMBANG = SERSE REMBANG SOLO = RUMAH SAKIT
AMBON PATI = ANGGOTA POLRI AMBON DEMAK = TNI AD
PATI MEDAN = POLISI MILITER TIMOR MEDAN = TAMU / TEMAN
KRESNA = PRESIDEN BIMA = WAPRES
TIMOR I = KAPOLRES LOMBOK2 / LIMA2 = LALIN
TIMOR LOMBOK = LAMPU LALIN OPAK PATI SOLO = DEREK
LOMBOK PATI = KANTOR POLISI LOMBOK IRIAN = SURAT
BANDUNG BANDUNG = BARANG BUKTI SOLO GARUT =SIAGA
MEDAN DEMAK = MENINGGAL DUNIA PATI AMBON MEDAN = PENGAMANAN
AMBON PATI PATI = APEL DEMAK PATI KENDAL = MOBIL PEMADAM
2 – 1 = OPERASI LALU LINTAS… AWAS,,, 5 -4 = TERJADI DEMONSTRASI

SANDI ANGKA
1-1 : Hubungi per telepon
1-4 : Ingin bicara diudara (langsung)
3-3 : Penerimaan sangat jelek/orang gila
3-3L : Kecelakaan korban luka
3-3M : Kecelakaan korban material
3-3K : Kecelakaan korban meninggal
3-3KA : Kecelakaan kereta api
3-4-K : Kecelakaan, korban meninggal, pelaku melarikandiri
4-4 : Penerimaan kurang jelas
5-5 : Penerimaan baik/sehat
8-4 : Tes pesawat/penerimaannya
8-6 : Dimengerti
8-7 : Disampaikan
8-8 : Ingin berjumpa langsung
10-2 : Posisi/keberadaan
10-8 : Menuju
2-8-5 : Pemerkosaan
3-3-8 : Pembunuhan
3-6-3 : Pencurian
3-6-5 : Perampokan
8-1-0 : Pembunuhan
8-1-1 : Hidup
8-1-2 : Berita agar diulangi (kurang jelas)
8-1-3 : Selamat bertugas
8-1-4 : Laporan/pembicaraan terlalu cepat
8-1-5 : Cuaca
8-1-6 : Jam/waktu
8-1-9 : Situasi
SANDI ALPHABET
A : Ambon
B : Bandung
C : Cepu
D : Demak
E : Ende
F : Flores
G : Garut
H : Halong
I : Irian
J : Jepara
K : Kendal
L : Lombok
M : Medan
N : Namlea
O : Opak
P : Pati
Q : Quibek
R : Rembang
S : Solo
T : Timor
U : Ungaran
V : Viktor
W : Wilis
X : Ekstra
Y : Yongki
Z : Zainal
SANDI HURUF
Taruna : Berita
Gelombang : Jam/waktu
Semut : Pelajar
Lalat : Mahasiswa
Pangkalan : Rumah/kediaman
Cangkulan : Kantor/tempat kerja
Gajah : Derek
Komando : Kantor polisi
Tikar : Surat
Buntut tikus : Antena pendek (HT)
Belalai gajah : Antena atas
Laka : Kecelakaan
Jaya 65 : Kebakaran
Timor Kupang Pati : Tempat Kejadian Perkara
Timor Lombok Pati : Telepon
Timor Kupang Ambon : TerKendali
Aman
Halong Timur : Handy Talky (HT)
Halong Pati : Hand Phone (HP)
Kupang Rembang : KendaRaan
Kupang Ambon : Kereta Api
Wilis Kendal : Walikota
Kendal Cepu : KeCamatan
Kendal Lombok : KeLurahan
Rembang Wilis : RW
Rembang Timur : RT
Rembang Rembang : Serse
Rembang Solo : Rumah Sakit
Rembang Pati : Rupiah
Anak Kijang : Pencuri/Tersangka
Ambon Pati : Anggota Polri
Ambon Demak : Angkatan Darat
Ambon Lombok : Angkatan Laut
Ambon Ungaran : Angkatan Udara
Pati Medan : Polisi Militer
Timor Medan : Tamu/Teman
Kresna : Presiden
Bima : Wakil Presiden
Timor Bandung I : Kapolri
Metro I : Kapolda
Timor I : Kapolres
Lombok-Lombok : Lalu Lintas
Timor Lombok : Lampu Lalu Lintas/Traffic Light
Opak Pati Solo : Derek
Lombok Pati : Kantor Polisi
Lombok Irian : Surat
Lombok Demak : Antena Pendek (HT)
Bandung-Bandung : Barang Bukti (BB)
Bandung2 Padat : Makan
Bandung2 Medan : Bahan Bakar Minyak
Lampiran/Ambon : Istri
Monik : Anak
Solo Bandung : Stand By
Solo Garut : SiaGa
Medan Demak : Meninggal Dunia
Pati Ambon Medan : Pengamanan
Aambon Pati-Pati : Apel
Palang Hitam : Mobil Jenazah
Demak Pati Kendal : Dinas Pemadam Kebakaran
The Phonetic Alphabet
A – ALPHA
B – BRAVO
C – CHARLIE
D – DELTA
E – ECHO
F – FOXTROT
G – GOLF
H – HOTEL
I – INDIA
J – JULIETT
K – KILO
L – LIMA
M – MIKE
N – NOVEMBER
O – OSCAR
P – PAPA
Q – QUEBEC
R – ROMEO
S – SIERRA
T – TANGO
U – UNIFORM
V – VICTOR
W – WHISKEY
X – X-RAY
Y – YANKEE
Z – ZULU
0 – Ze-Ro
1 – Wun
2 – Too
3 – Tree
4 – Fow-Er
5 – Fife
6 – Six
7 – Sev-En
8 – Ait
9 – Nin-ErCEASE FIRE: Stop firing all weapons.

 

More aboutTeknik Dan Sandi Komunikasi Radio Pecinta Alam

Informasi Gunung Pendakian

Diposting oleh Pecinta Alam on Rabu, 11 Oktober 2017

Pecinta Alam -
Catatan kecil ini diolah untuk pertanggung jawaban dan agenda divisi selama menjadi Pengurus semoga menjadi bekal awal menjadi renungan bagi kita semua untuk lebih baik lagi pada regenerasi kepengurusan yang akan datang dengan kegiatan-kegiatan yang menambah keeksistensinya organisasi kita, khususnya Ka.Div beserta jajaranya.
Bagi sebagian penggemar kegiatan alam terbuka, perjalanan ekspedisi seringkali dihubungkan dengan mimpi, cita-cita atau harapan. Bayangan mendapat pengakuan dari sesama penggemar kegiatan alam terbuka dan tidak dipandang sebelah mata memang sesuatu yang bisa dibanggakan . lebih jauh lagi banyak anggapan bahwa seorang penggemar kegiatan alam terbuka kurang lengkap bila belum melakukan perjalanan ekspedisi. Ini adalah ajang bagi para pegiat alam terbuka untuk mendapakan sebuah pembuktian diri, baik secara personal maupun sosial. Semakin jauh, sulit dan lama akan semakin membanggakan, apalagi melibatkan belbagai keahlian, tidak hanya sekedar merintis hutan atau memanjat gunung es walaupun ini saja sudah sulit setengah mati bagi kebanyakan orang.
Sejarah memang mencatat bahwa semua kegiatan perjalanan ekspedisi yang dilakukan para penjelajah besar selalu mencakup dua hal di atas, perintisan jalur baru dan kegiatan ilmiah. Walaupun ukuran-ukuran untuk sebuah perjalanan ekspedisi tidak jelas benar dan sangat bervariasi tergantung dari kegiatan yang dilakukan,  mendefinisikan sebuah perjalanan ekspedisi adalah sebagai perjalanan atau penjelalahan untuk tujuan tertentu yang berkenaan dengan perintisan dan penemuan.

More aboutInformasi Gunung Pendakian

PENGETAHUAN DASAR MOUNTAINEERING

Diposting oleh Pecinta Alam on Senin, 09 Oktober 2017

Pecinta Alam - 1. Orientasi Medan

A. Menentukan arah perjalanan dan posisi pada peta
•Dengan dua titik di medan yang dapat diidentifikasikan pada gambar di peta. Dengan menggunakan perhitungan teknik/azimuth, tariklah garis pada kedua titik diidentifikasi tersebut di dalam peta. Garis perpotongan satu titik yaitu posisi kita pada peta.
•Bila diketahui satu titik identifikasi. Ada beberapa cara yang dapat dicapai :

1.Kalau kita berada di jalan setapak atau sungai yang tertera pada peta, maka perpotongan garis yang ditarik dari titik identifikasi dengan jalan setapak atau sungai adalah kedudukan kita.
2.Menggunakan altimeter. Perpotongan antara garis yang ditarik dari titik identifikasi dengan kontur pada titik ketinggian sesuai dengan angka pada altimeter adalah kedudukan kita.
3.Dilakukan secara kira-kira saja. Apabila kita sedang mendaki gunung, kemudian titik yang berhasil yang diperoleh adalah puncaknya, maka tarik garis dari titik identifikasi itu, lalu perkirakanlah berapa bagian dari gunung itu yang telah kita daki.

More aboutPENGETAHUAN DASAR MOUNTAINEERING

Teknik Caving (Teknik Telusur Gua)

Diposting oleh Pecinta Alam on Sabtu, 07 Oktober 2017

Pecinta ALam - Penelusuran Gua Horisonta
l•Pada dasarnya setiap penelusur gua, harus memulai perjalanannya dalam kondisi tubuh fit . Malah dalam sebuah buku teks disebutkan, apabila badan terasa kurang fit, sebaiknya perjalanan eksplorasi gua dibatalkan (etika penelusuran gua). Hal ini disebabkan karena udara di dalam gua sangat buruk, penuh deposit kotoran burung dan kelelawar, ditambah kelembaban yang sangat tinggi. Mudah sekali dalam kondisi demikian seorang penelusur gua terserang penyakit paru-paru, beberapa pioneer penelusur gua menghentikan kegiatan eksplorasinya karena terserang penyakit ini.
•Selain memerlukan kondisi tubuh yang baik, seorang penelusur gua sedikit banyak harus harus memiliki kelenturan tubuh dan yang terpenting tidak cepat menjadi panik dalam keadaan gelap dan sempit. Bentuk tubuh juga mempengaruhi kecepatan gerak seorang penelusur gua. Penelusur Gua ideal adalah yang memiliki badan relatif kecil meskipun belum tentu menjadi jaminan akan menjadi penelusur handal.
•Dalam penelusuran horisontal, kita lakukan gerak, jalan membungkuk, merangkak, merayap, tengkurap, dan kadang terlentang, menyelam serta berenang. Dengkul dan ujung siku merupakan sisi penting buat seorang penelusur atau caver.

More aboutTeknik Caving (Teknik Telusur Gua)